Euphorbia hirta
Patikan kebo (Euphorbia hirta L) atau dikenal oleh orang Filipina sebagai gatas-gatas atau tawa-tawa.
Patikan kebo masih satu famili dengan patikan cina, yaitu dalam keluarga Euphorbiaceae. Patikan kebo di Indonesia juga punya berbagai nama daerah. Di Sumatera dikenal dengan Daun biji kacang, daun dadih-dadih. Penduduk di Jawa menyebutnya Gelang susu, gedong anak, nanangkaan, nangkaan, kukonkukon, patikan, patikan jawa, patikan kebo, kak-sekakan. Masyarakat di Maluku menyebutnya Sosononga, isuma ibi, isu gibi.
Para peracik jamu menuliskan herba patikan kebo pada label jamu dengan nama simplisia Hirtae Herba.
Kandungan kimia patikan kebo antara lain: Kuersetin, triakontan, fitosterol, jambulol, eufosterol, tarakseron, tarakserol, amarin, flavonoid, sitosterin.
Daun patikan kebo (Euphorbia) adalah tanaman herbal yang hampir semua bagiannya memiliki kegunaan. Kegunaan daun patikan kebo antara lain untuk: pencegah kehamilan, pelancar ASI, peluruh dahak/obat batuk, peluruh keringat, penghenti pendarahan, pereda kejang. Kulit akarPatikan kebo untuk: obat luka, peluruh air seni, pencahar. Seluruh tanaman Patikan kebo sebagai obat pereda.
Saat Anda memetik bagian batang atau daun, Anda akan melihat adanya getah susu yang keluar. Usahakan untuk tidak langsung menyentuhnya karena beracun untuk kulit Anda.
Walaupun belum ada penelitian yang benar-benar memastikan efek samping dari tanaman ini, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan mual dan muntah.
Selain itu, menyentuh Euphorbia dengan tangan telanjang bisa menyebabkan kulit iritasi dan menimbulkan reaksi alergi. Itu sebabnya, sebaiknya Anda menggunakan sarung tangan saat hendak mengolah tanaman ini.
Selain itu, tanaman ini juga tidak dianjurkan sebagai obat tradisional untuk ibu hamil. Hal tersebut dikarenakan daun patikan kebo dapat menyebabkan kontraksi pada rahim, sehingga berpotensi keguguran.
Patikan kebo masih satu famili dengan patikan cina, yaitu dalam keluarga Euphorbiaceae. Patikan kebo di Indonesia juga punya berbagai nama daerah. Di Sumatera dikenal dengan Daun biji kacang, daun dadih-dadih. Penduduk di Jawa menyebutnya Gelang susu, gedong anak, nanangkaan, nangkaan, kukonkukon, patikan, patikan jawa, patikan kebo, kak-sekakan. Masyarakat di Maluku menyebutnya Sosononga, isuma ibi, isu gibi.
Para peracik jamu menuliskan herba patikan kebo pada label jamu dengan nama simplisia Hirtae Herba.
Kandungan kimia patikan kebo antara lain: Kuersetin, triakontan, fitosterol, jambulol, eufosterol, tarakseron, tarakserol, amarin, flavonoid, sitosterin.
Daun patikan kebo (Euphorbia) adalah tanaman herbal yang hampir semua bagiannya memiliki kegunaan. Kegunaan daun patikan kebo antara lain untuk: pencegah kehamilan, pelancar ASI, peluruh dahak/obat batuk, peluruh keringat, penghenti pendarahan, pereda kejang. Kulit akarPatikan kebo untuk: obat luka, peluruh air seni, pencahar. Seluruh tanaman Patikan kebo sebagai obat pereda.
Saat Anda memetik bagian batang atau daun, Anda akan melihat adanya getah susu yang keluar. Usahakan untuk tidak langsung menyentuhnya karena beracun untuk kulit Anda.
Walaupun belum ada penelitian yang benar-benar memastikan efek samping dari tanaman ini, mengonsumsinya secara berlebihan dapat menyebabkan mual dan muntah.
Selain itu, menyentuh Euphorbia dengan tangan telanjang bisa menyebabkan kulit iritasi dan menimbulkan reaksi alergi. Itu sebabnya, sebaiknya Anda menggunakan sarung tangan saat hendak mengolah tanaman ini.
Selain itu, tanaman ini juga tidak dianjurkan sebagai obat tradisional untuk ibu hamil. Hal tersebut dikarenakan daun patikan kebo dapat menyebabkan kontraksi pada rahim, sehingga berpotensi keguguran.
Comments
Post a Comment